Dapatkah Anda membayangkan memiliki rumah yang lebarnya cuma 1,8 meter?
Atau pertanyaannya diubah, dapatkah Anda membayangkan bagaimana caranya
membangun rumah di atas tanah yang lebarnya hanya 1,8 meter?
Pertanyaan yang barangkali sulit untuk dijawab oleh orang dari negara
yang belum mendapatkan kesulitan dalam hal pemanfaatan ruang. Tapi di
Jepang, persoalan seperti ini sudah lama teratasi.
Satu rumah di sudut kota Tokyo, berhasil dibangun di atas tanah yang
sebenarnya sekadar merupakan "ruang tersisa" di antara bangunan rumah
toko dua lantai. Lebarnya hanya 1,8 meter dan panjang tidak lebih dari
lima meter.
Kelompok arsitek YUUA Architects & Associates, seperti dipapar dalam
laman dezeen.com, berhasil merancang rumah super sempit ini sehingga
secara menakjubkan bisa benar-benar bisa "menjadi rumah", dalam arti
bisa ditempati.
Rumah ini dibangun empat tingkat dan nyaris tanpa sekat. Tiap-tiap
lantai dihubungkan dengan tangga yang dikreasikan sedemikian rupa
sehingga tidak menyita ruang yang terlalu banyak.
Pemanfaatan kaca dan ventilasi juga dimaksimalkan untuk mengatur cahaya
dan sirkulasi udara. Selain itu, komposisi penggunaan bahan baku beton,
kayu, besi, dan metal, juga diatur dengan sangat cermat. Selain
efisiensi ruang, kombinasi bahan-bahan ini juga dimaksudkan untuk
keindahan.
Bagaimana menurut Anda? Tertarik untuk mempraktikkan?
sumber
No comments:
Post a Comment